Saat pulang sekolah XO-girls dan XO-boys
berkumpul di cafe basecamp amerika
mereka
“tenang semua gue yang bayarin yaaa”kata marlo
semangat
“wedehh bagus,thanks banget mar”tambah aldi
“haha ide bagus tuh mar,gue lagi bokek
juga”tambah andira sambil meminum juicenya
“hahaa iya kalian pinter yaa,maksud gue
duitnya mana kasih gue ntar gue yang bayarin ke kasir”kata marlo
“ahhh kambing lo!gue kira bayarin beneran “
kata varis kecewa
“hahahahhaa”semua tertawa
“eh git oji kemana ya?”tanya edrian
“hmm mungkin dia...”
“gue disini broo”kata oji memotong pembicaraan
agita
“oji?”tanya agita kaget
“iya,kenapa?kok kaget gitu?”
“hmm gapapa kok”
“wahh lagi seru nih,gue pesen ah”kata oji
sambil memilih menu
Mereka pun asik bercerita,akhirnya mereka
pulang karena waktu sudah menjelang malam
“eh pulang yok,udah mau malem nih”kata tiara
sambil melihat jam tangannya
“ayok gue udah di sms mama juga”tambah deta
“yaudah ayuuk”tambah fita
“hmm tir..”kata edrian
“kenapa?”tanya tiara
“bareng gue yuk?”
“gak usah gue bisa naik taksi” kata tiara
menolak
“gak baik lho cewek pulang malem naik taksi”
kata edrian membujuk
“kata siapa?itu fita sendiri,ya gak fit?”
sambil menyenggol fita
“apaansih tir,gue bareng agita udah sono ama
edrian”kata fita sambil melirik agita
“yaudahh iya iya” kata tiara ketus
Mereka pun pulang,agita bersama fita dengan
motornya,deta bersama aldi,marlo,oji dengan motornya,andira dengan varis,tiara
dengan edrian.
“eh git kok lo tadi diem doang sih?”kata fita
sambil berteriak karena dijalan
“ya suka suka gue lah,pake nanya lagi nih
anak”
“yee di tanya baik baik juga malah
songong,turun turun”
“yah ngambek!!ah dasar,iye iye maap ntar aja
dirumah ngapa..berisik ini masih dijalan udah gerimis”
“iyaa nyonya
rempong”
Di mobil dalam perjalanan pulang edrian dan
tiara tidak memulai percakapan sepatah katapun,tiba tiba mobil edrian berhenti
mendadak
“loh,ini kenapa yan mobilnya?”
“gue juga gatau tir,aduh hujan lagi,bentar yaa
keluar dulu”
“eeh tapi hujan ta....”belum selesei berbicara
edrian langsung keluar
“ah gila..mesinnya kenapa nih,hujan deres
lagi”kata edrian sambil kehujanan
“kan gue udah bilang hujannya deres”kata tiara
sambil membawa payung yang terbuka untuk edrian
“eh haha iyaa,makasih ya.tir kayaknya ini
harus dibenerin deh,gue gabisa.neduh dulu yuk,tuh ada warung”
“yaudah ayuk”
Mereka berjalan ke arah warung itu dan edrian
segera menelfon bengkel langgannya untuk mengirimkan bantuan.
“yan,ini kopi anget,lo pasti kedinginan.”
“oh iya makasih ya..”kata edrian sambil
menerima segelas kopi hangat
“tir lo mau pulang duluan?biar gue cariin taxi
ya,takutnya lo kelamaan”
“enggak usah yan,masa lo sendirian disini.udah
gapapa woles”
“serius ?tapikan..”
“udah gapapa”kata tiara sambil meminum teh
hangat
Bantuan pun datang untuk memperbaiki
mobilnya,sementara edrian dan tiara masih menunggu di warung sambil berbincang
“tir lo belom jawab pertanyaan gue kemaren,lo
mau gak jadi pacar gue?”
“hehh itu mobilnya udah bener,ayok”kata tiara
sambil menarik tangan edrian
Mereka pun kembali ke mobil,edrian yang hanya
ditarik tangannya mengikutinya saja.saat dalam mobil sama seperti tadi sunyi
dan hanya terdengar suara radio.akhirnya edrian membuka pembicaraan
“tir lo kenapa sih?setiap gue tanyain gitu lo
selalu ngalihin ke yang lain”
“okee gue jawab.denger yaa?maafin gue,bukannya
gue gak mau nerima lo,tapi..”
“tapi kenapa?gue kurang ganteng?kurang
kece?kurang kaya?kurang baik?”
“bukan gitu yan,gue bukan cewek matre.tapi gue
gak bisa nerima lo”
“apa?lo tolak gue?”
“bukan maksudnya gue nolak lo,duh gimana
ya,gue gamau nyakitin hati seseorang aja yan”
“siapa?apa ada yang suka sama gue?”
“hmm iya,tapi
maaf gue gabisa ngasih tau.dia juga berharga buat gue”
Tiba tiba edrian
memberhentikan mobilnya dan mebalikan badan ke arah tiara.
“lho kenapa
berhenti yan?” kata tiara sambil menoleh ke arahnya
“udah sampe
tir,gak liat?”
“ahaha oiya
yaudah gue turun ya”
“ehh nanti dulu
disini dulu.terus kita gimana?gue sayang sama lo,dan lo juga kan?”
“hmm aduhh gimana
ya,iya gue juga sama kayak lo,tapi gue gamau sahabat gue sakit hati”
“sekarang sahabat
lo ada dimana?apa dia XO-Girls?”
“bukan yan,dia
ada di surabaya kuliah disana”
“tuhkan?dia
jauh?disana juga banyak kan cowok yang lebihh baik dari gue tirr,ayolahh gue
mohon,kasih gue kesempatan buat bahagiain lo.” Kata edrian dengan muka memelas
dan memegang tangan tiara.
“tapi kalo....”
“semua resiko gue
yang nanggung tir,kalo pun lo dimusuhin sama dia,masih ada banyak sahabat lo
yang lebih ngertiin lo” kata edrian memotong.
Alunan musik A
thousand years dari Christina perri tiba tiba mengisi keheningan di mobil,tiara
mulai bingung dan menunduk.
“Tiara Cesanoria
Albrina,i promise to love you every moment of forever.Would you do me the
extraordinary honor of to be my
girlfriend?” kata edrian sambil membawa kotak kecil berwarna biru muda yang
indah yang berisi sebuah kalung dan membukanya.
Tiara tersentak
kaget dan menutup mulutnya dengan satu tangan,lalu menatap edrian.
“Yes,Edrian Masen Diggory i’ll leave my heart fully to
you,keep it with all your heart”kata tiara sambil terkagum kagum.
Edrianpun
memasangkan kalung tersebut ke leher tiara.Tiara tidak berfikir bahwa edrian
akan seromantis ini,dia sangat senang karena lengkaplah sudah
kebahagiaannya,berakhirlah penantiannya menunggu edrian selama bertahun tahun.
*DI MOBIL VARIS*
Hujan turun sangat deras,suasana dalam mobil
sangatlah sunyi,tidak ada yang membuka percakapan baik andira maupun
varis.Varispun mempunyai ide dan langsung menjalankannya.Mobilnya terhenti pada
sebuah taman yang indah dilengkapi beberapa air mancur indah yang berwarna.
“varis,ngapain kesini?ayok pulang” kata andira
kaget.
“sebentar ya tunggu disini dulu 4 menit
aja”kata varis lalu turun.
Andira hanya mengangguk dan menunggu sambil
bermain ponselnya.tak lama kemudian varis datang dan membuka pintu mobil tempat
andira duduk,sontak andira kaget dan langsung menaruh ponselnya dalam saku
celananya.
“turun dulu yuk sini ndir”kata varis sambil
memegang lengan andira.
Andirapun turun dan mengikuti varis yang dari
tadi hanya menariknya dengan satu tangan.Andira bingung dan berkeringet dingin.
Varis pun berhenti melepas genggaman tangannya
dan langsung berhadapan kepada andira.andira kaget ketika melihat
sekelilingnya,banyak bunga bunga di sekitar air mancur,bahkan ada beberapa
pemain musik yang sedang memainkan musik.Alunan musik klasik romantispun mendinginkan
suasana saat itu.
“kita dansa yuk” kata varis
“hah apa?gue gabisa...gabisa dansa ehehe”kata
andira sambil tersenyum tipis
“enggak apa apa ,nanti gue ajarin.”kata varis
dan langsung membungkuk sambil mengambil tangan andira.
‘begini caranya,lo pegang pundak gue gini”
kata varis sambil menuntut tangan andira untuk memegang pundaknya,setelah itu
varis langsung merangkul pinggul andira dan mendekat padanya.
“ikutin aja gerakan gue yaa,gak susah kok”kata
varis.
Andira gemetar,jantungnya berdebar keras,perasaan
senang dan terharu menyelimuti hatinya.andira tidak bisa berkata apa apa.
Andira dan varis terus berdansa dan semakin
asyik dengan gerakannya.tiba tiba varis berhenti dan melepaskan tangannya dari
pinggul dan tangan andira.Andira bingung,apa ada yang salah dengan gerakannya
tadi.
Seorang salah satu pemain musik datang dan
memberikan satu rangkai bunga yang indah dan memberikannya ke varis.
Varis langsung memegang tangan andira dan
berlutut dengan satu kaki.andira hanya diam melihat aksi varis yang sangat
romantis.tiba tiba lampu berbentuk hati menyala diatas varis.
“Andira,ketika cinta membuka mata hatiku,aku
sadar kamulah yang pantas untuk ku.di tempat inilah aku akan membuka lembaran
baru lagi bersamamu.Will you be my girlfriend?” kata varis sambil memberikan
bunganya ke andira.
Andira bingung,dia tidak mengerti apa yang
harus dia lakukan,mungkin benar inilah cinta sesungguhnya,sudah ada di depan
matanya.
“maaf varis,secepat inikah gue jawab..maaf
banget varis,gue gabisa....” kata andira menunduk
Varis kaget dan menoleh ke andira,perasaan
kecewa mulai ada dihatinya.dia hanya diam dan terus memandang wajah andira.
“maaf gue gabisa nolak ris” kata andira
tersenyum dan menerima bunga tersebut.
Varis tersontak kaget dan bahagia,dia tersenyum lebar dan memeluk andira sambil
menggendongnya.
“aduhh ris,udah gabisa nafas nih”
“hehe maaf ndir,habis lo bikin hati gue pengen
copot,ntar kalo copot gimana?”
“kalo copot,kan masih ada hati gue,gue rela
kok ngasih hati gue hehe” kata andira tersenyum